Menurut catatan sejarah, bahwa asal mula timbulnya do’a itu bermula dari Nabi Adam. Mengenai hal itu, telah disebutkan dalam kitab “Khozinatul Asrar“, bahwa setelah Nabi Adam diciptakan dan ditiup roh, kepadanya daijarkan cara berdo’a sebagai mana yang telah disebut dalam surat Al-Fatihah yang artinya: “Ya Tuhan ku, tunjukilah jalan yang lurus, yaitu jalan mereka yang pernah beroleh nikmat dari-Mu, bukan jalan mereka yang Engkau murkai. Dan bukan jalan mereka yang tersesat”.
Kemudian dilanjutkan pula oleh Adam dan istrinya ketika mereka terkena bujuk rayu iblis melanggar larangan Allah hingga mereka pun berdo’a : “Wahai Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kamu tergolong orang-orang yang merugi”. (Al-Qur’an surat Al-A’rof ayat 22-23).
Semenjak itulah mulai dikenal do’a dan digunakan oleh anak cucu adam, hingga kepada kita sekarang ini. Dan dengan demikian, ibarat do’a itu hampir digunakan olah seluruh bangsa manusia, sekalipun manusia tidak bertuhan kepada Allah, mereka pun berdo’a kepada selain-Nya, yakni kepada benda benda yang mereka anggap bisa mendatangkan manfaat baginya.
Kembali ke DOA-DOA