Tanggal 30 Desember 2009 bertepatan dengan 14 Muharram 1431 Hijriah, Gus dur meninggal dunia pada pukul 18.45. KH Abdurrahman Wahid adalah seorang pemimpin organisasi islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama, NU tanpa Gus Dur seakan-akan bukan NU bagi saya sendiri.
Gus Dur lah yang mengubah lapangan sepakbola senayan menjadi gelora bung karno.
Gus Dur lah yang mengangkat orang tionghoa di Indonesia dgn menjadikan imlek sebagai hari libur dan karena Gus Dur-lah agama di Indonesia tidak 5 tapi 6 yang diakui (agama konghucu).
Gus Dur dekat dengan orang yang menjadi minoritas di negeri ini ( orang tionghoa ).
Di kalangan orang jawa Gus Dur diakui masih ada keturunan dari Rasulullah (walau masih banyak pertentangan).
Berkat Gus Dur lah saudara kita, etnis Tionghoa, bisa merayakan Tahun Baru Imlek dan menjadikannya sebagai hari libur nasional
Pas zamam gusdur presiden, imlek libur dan barongsai ga dilarang
Gus Dur Pembebas Etnis Tionghoa (karena itu beliau dikenal sebagai Bapak Tionghoa Indonesia)
Pada 31 Desember 1999, Gus Dur yang menyempatkan diri melewatkan pergantian tahun di Jayapura sekaligus menyatakan mengembalikan nama “Papua” untuk mengganti “Irian Jaya” yang diberikan pada pemerintahan Presiden Soeharto. Sekretaris Jendral (Sekjen) Presidium Dewan Papua (PDP), Thaha M Al hamid
Di kalangan orang jawa Gus Dur diakui sebagai seorang wali.
‘NU tanpa Gus dur seakan-akan kehilangan cita rasa’.
Beberapa minggu yang lalu saya chatting dengan seorang teman, saya bilang kalo Syekh Nazim, Syekh Hisyam (Beliau berdua Mursyid dan Khalifah Tareqat Naqsabandiyah Haqqani) kedua-duanya ialah wali Allah. Terus teman saya bertanya , ‘Gus Dur itu wali atau bukan mas ?’ , dan saya jawab ‘Tunggu saja kalo Gus Dur meninggal’. Dan sekarang Gus Dur meninggal, mereka yang menentang Gus Dur, menghina2 Gus Dur silahkan melihat bagaimana Gus Dur betul2 dicintai dan dimulyakan oleh sebagian besar ummat islam di Indonesia, bahkan oleh orang diluar islam sekalipun.
Bener benar Rahmatal Lil Alamin..
Selamat jalan Gus … Kami yakin panjengan wali …. mbah hasyim juga wali
Profil
ABDURRAHMAN WAHID
DATA PRIBADI | |
Kewarganegaran : | Indonesia |
Tempat, Tanggal Lahir : | Jombang Jawa Timur, 4 Agustus 1940 |
Istri : | Sinta Nuriyah |
Anak : | 1. Alissa Qotrunnada Munawaroh (P) 2. Zannuba Arifah Chafsoh (P) 3. Annita Hayatunnufus (P) 4. Inayah Wulandari (P) |
ALAMAT | |
Rumah : | Jl. Warung Silah No. 10, Ciganjur Jakarta Selatan 12630 - Indonesia |
PENDIDIKAN | |
1966-1970 | Universitas Baghdad, Irak Fakultas Adab Jurusan Sastra Arab |
1964-1966 | Al Azhar University, Cairo, Mesir Fakultas Syari’ah (Kulliyah al-Syari’ah) |
1959-1963 | Pesantren Tambak Beras, Jombang, Jawa Timur, Indonesia |
1957-1959 | Pesantren Tegalrejo, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia |
JABATAN | |
1998-Sekarang | Partai Kebangkitan Bangsa, Indonesia Ketua Dewan Syura DPP PKB |
2004-Sekarang | The WAHID Institute, Indonesia Pendiri |
2000-Sekarang | Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Indonesia Mustasyar |
2002-Sekarang | Universitas Darul Ulum, Jombang, Jawa Timur, Indonesia Rektor |
PENGALAMAN JABATAN | |
1999-2001 | Presiden Republik Indonesia |
1989-1993 | Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat RI |
1987-1992 | Ketua Majelis Ulama Indonesia |
1984-2000 | Ketua Dewan Tanfidz PBNU |
1980-1984 | Katib Awwal PBNU |
1974-1980 | Sekretaris Umum Pesantren Tebu Ireng |
1972-1974 | Fakultas Ushuludin Universitas Hasyim Ashari, Jombang Dekan dan Dosen |
PENGALAMAN ORGANISASI | |
2003 | Gerakan Moral Rekonsiliasi Nasional Penasehat |
2002 | Solidaritas Korban Pelanggaran HAM Penasehat |
1990 | Forum Demokrasi Pendiri dan Anggota |
1986-1987 | Festifal Film Indonesia Juri |
1982-1985 | Dewan Kesenian Jakarta Ketua Umum |
1965 | Himpunan Pemuda Peladjar Indonesia di Cairo - United Arab Republic (Mesir) Wakil Ketua |
AKTIVITAS INTERNASIONAL | |
2003-Sekarang | Non Violence Peace Movement, Seoul, Korea Selatan Presiden |
2003-Sekarang | International Strategic Dialogue Center, Universitas Netanya, Israel Anggota Dewan Internasional bersama Mikhail Gorbachev, Ehud Barak and Carl Bildt |
2003-Sekarang | International Islamic Christian Organization for Reconciliation and Reconstruction (IICORR), London, Inggris Presiden Kehormatan |
2002-Sekarang | International and Interreligious Federation for World Peace (IIFWP), New York, Amerika Serikat Anggota Dewan Penasehat Internasional |
2002 | Association of Muslim Community Leaders (AMCL), New York, Amerika Serikat Presiden |
1994-Sekarang | Shimon Perez Center for Peace, Tel Aviv, Israel Pendiri dan Anggota |
1994-1998 | World Conference on Religion and Peace (WCRP), New York, Amerika Serikat Presiden |
1994 | International Dialogue Project for Area Study and Law, Den Haag, Belanda Penasehat |
1980-1983 | The Aga Khan Award for Islamic Architecture Anggota Dewan Juri |
PENGHARGAAN | |
2004 | Anugrah Mpu Peradah, DPP Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia, Jakarta, Indonesia |
2004 | The Culture of Peace Distinguished Award 2003, International Culture of Peace Project Religions for Peace, Trento, Italia |
2003 | Global Tolerance Award, Friends of the United Nations, New York, Amerika Serikat |
2003 | World Peace Prize Award, World Peace Prize Awarding Council (WPPAC), Seoul, Korea Selatan |
2003 | Dare to Fail Award , Billi PS Lim, penulis buku paling laris “Dare to Fail”, Kuala Lumpur, Malaysia |
2002 | Pin Emas NU, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Jakarta, Indonesia. |
2002 | Gelar Kanjeng Pangeran Aryo (KPA), Sampeyan dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pakubuwono XII, Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia |
2001 | Public Service Award, Universitas Columbia , New York , Amerika Serikat |
2000 | Ambassador of Peace, International and Interreligious Federation for World peace (IIFWP), New York, Amerika Serikat |
2000 | Paul Harris Fellow, The Rotary Foundation of Rotary International |
1998 | Man of The Year, Majalah REM, Indonesia |
1993 | Magsaysay Award, Manila , Filipina |
1991 | Islamic Missionary Award , Pemerintah Mesir |
1990 | Tokoh 1990, Majalah Editor, Indonesia |
DOKTOR KEHORMATAN | |
2003 | Netanya University , Israel |
2003 | Konkuk University, Seoul, South Korea |
2003 | Sun Moon University, Seoul, South Korea |
2002 | Soka Gakkai University, Tokyo, Japan |
2000 | Thammasat University, Bangkok, Thailand |
2001 | Asian Institute of Technology, Bangkok, Thailand |
2000 | Pantheon Sorborne University, Paris, France |
1999 | Chulalongkorn University, Bangkok, Thailand |
HOBI | |
Mendengarkan dan menyaksikan pagelaran Wayang Kulit. | |
Mendengarkan musik, terutama lagu-lagu karya Beethoven berjudul Symphony No. 9 th, Mozart dalam 20 th piano concerto, Umm Khulsum dari Mesir, Janis Joplin dan penyanyi balada Ebiet G. Ade. | |
Mengamati pertandingan sepak bola, terutama liga Amerika latin dan liga Eropa. | |
Mendengarkan audio book, terutama mengenai sejarah dan biografi. | |
Abdurrahman Wahid telah menghasilkan beberapa buah buku. Hingga saat ini dia terus menulis kolom di sejumlah surat kabar. Selain itu, dia masih aktif memberikan ceramah kepada publik di dalam maupun luar negeri. |
Nasab Gus Dur sampai kepada Rasulullah
Gusdur adalah seorang Saadah atau Alawiyin dan nasab keluarga ini telah dipublikasikan di dalam kitab Talkhis karya Abdullah bin Umar Assathiri. Sumber ini konon telah diteliti dan direstui oleh Rais Aam Jam’iyah Ahlith Thoriqoh Al-Muktabaroh An-Nahdliyyah oleh KH. Habib Lutfi Ali Yahya asal Pekalongan. Menurut sumber itu, nasab lengkap Gusdur adalah sebagai berikut :
KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
bin
KH. Abdul Wahid Hasyim
bin
KH. Hasyim Asy’ari
bin
KH. As’ari
bin
Abu Sarwan
bin
Abdul Wahid
bin
Abdul Halim
bin
Abdurrohman (P. Sambud Bagda)
bin
Abdul Halim (P. Benawa)
bin
Abdurrohman (Jaka Tingkir)
bin
Ainul Yaqin (Sunan Giri)
bin
Ishak
bin
Ibrohim Asmuro
bin
Jamaludin Khusen
bin
Ahmad Syah Jalal
bin
Abdulloh Khon
bin
Amir Abdul Malik
bin
Alawi
bin
Muhammad Shohibul Mirbat
bin
Ali Choli’ Qosam
bin
Alawi Muhammad
bin
Muhammad
bin
Alawi
bin
Ubaidillah
bin
Ahmad Al-Muhajir Ilallah
bin
Isa Arrumi
bin
Muhammad Annaqib
bin
Ali Al-’Uroidi
bin
Ja’far Shodiq
bin
Muhammad Al-Baqir
bin
Ali Zaenal Abidin
bin
Husein
putra
Siti Fathimah Az-Zahro
binti
Rasulillah, Muhammad saw
Mengenai nasab ini Gus Dur pernah mengatakan
Di Sanaa (Shon’aa), ibukota Republik Yaman, ditengah jamuan kenegaraan menyambut kunjungan resmi Presiden Republik Indonesia, di hadapan Presiden Ali Abdallah Salih dan para tokoh dari qabilah-qabilah utama di Yaman, Presiden Abdurrahman Wahid menegaskan,
“Ana kaman Yamaani… min Basyaiban!”
(Saya ini juga orang Yaman… dari marga Basyaiban). Sumber
ada seorang teman yang memberikan testimoni mengenai Gus Dur
“waktu PKB pertama kali kampanye nasional dibandung,
saya ikut kampanye,kbetulan ada seorang bapak menggendong anaknya yg lumpuh nekad ke panggung ingin menemui gusdur,
gusdur menyuruh kpd para banser untuk membiarkannya naik
,setelah gusdur berdoa, trus ngasihin air aqua sm si bpk tsb,agar diminumkan sm anaknya, dan si bpk itu berdoa brsama sama gusdur, lalu anaknya sama gusdur disuruh berdiri,,masya allah,,,semua hadir disitu pada takbir mas anaknya bisa berdiri,,, saya msh ingat, walu waktu itu saya msh di sma ”
Gus Dur has been this way when he was the President of Indonesia (1999 - 2001). He leads Indonesia from his wheel chair.
Download MP3 Gus Dur menyanyikan Al-i’tiraf (Doa abu Nawas) - Ilahi lastu lil Firdaus
Link Terkait: