Islamic Calendar


Kategori

PENGUNJUNG

Counter Thrifty Car Rental

Locations of visitors to this page PageRank

BLOG SUPPORTED BY

http://i603.photobucket.com/albums/tt118/Jarkoni/AL-AZHARKOMPUTERSmall2.jpg
http://img27.imageshack.us/img27/5472/abbasiyah.gif
.: اهلا وسهلا فى المعهد الأزهر :.

Ebook Catatan Gusdur

Diposting oleh أحمد زرقاني Sabtu, 28 Juli 2012



Abdurrahman "Addakhil", demikian nama lengkapnya. Secara leksikal, "Addakhil" berarti "Sang Penakluk", sebuah nama yang diambil Wahid Hasyim, orang tuanya, dari seorang perintis Dinasti Umayyah yang telah menancapkan tonggak kejayaan Islam di Spanyol. Belakangan kata "Addakhil" tidak cukup dikenal dan diganti nama "Wahid", Abdurrahman Wahid, dan kemudian lebih dikenal dengan panggilan Gus Dur. "Gus" adalah panggilan kehormatan khas pesantren kepada seorang anak kiai yang berati "abang" atau "mas".

Gus Dur adalah putra pertama dari enam bersaudara yang dilahirkan di Denanyar Jombang Jawa Timur pada tanggal 4 Agustus 1940. Secara genetik Gus Dur adalah keturunan "darah biru". Ayahnya, K.H. Wahid Hasyim adalah putra K.H. Hasyim Asy'ari, pendiri jam'iyah Nahdlatul Ulama (NU)-organisasi massa Islam terbesar di Indonesia-dan pendiri Pesantren Tebu Ireng Jombang. Ibundanya, Ny. Hj. Sholehah adalah putri pendiri Pesantren Denanyar Jombang, K.H. Bisri Syamsuri. Kakek dari pihak ibunya ini juga merupakan tokoh NU, yang menjadi Rais 'Aam PBNU setelah K.H. Abdul Wahab Hasbullah. Dengan demikian, Gus Dur merupakan cucu dari dua ulama NU sekaligus, dan dua tokoh bangsa Indonesia.




http://3.bp.blogspot.com/-2nVwigcIzQQ/Uz1wccw5EvI/AAAAAAAAAck/1msTbplgDSE/s1600/allubab.gif
Jika seorang hamba Allah tidak lagi mengangis karena takut dengan kekuasaan Allah, Justeru menangislah karena ketidakmampuan itu...