II. DALAM MASA PENJAJAHAN BELANDA
Pada jaman penjajahan Belanda Pondok Pesantren AL-AZHAR Tugung menjadi pertahanan yang tangguh bagi Tentara Republik
Tentara kita yang berada di Pondok AL-AZHAR Tugung ini pada waktu siang hari sebagai santri dan apabila malam tiba menjelma menjadi gerilyawan yang lengkap dengan senjata di pundaknya.
Dan pada jaman revolusi fisik merebut kemerdekaan Republik
Pada suatu waktu Belanda menyerang gerilyawan kita dan banyak yang tertangkap oleh Belanda, kemudian dibawa dengan kendaraan kereta api lewat Benculuk menuju ke tahanan besar Belanda di Pesanggaran Banyuwangi (pada waktu itu kereta api jurusan Benculuk masih ada).
Semenjak dalam perjalanan sampai pada tujuan, gerilyawan kita dianiaya dengan cara disuluti rokok dan dengan penganiayaan berat lainnya. Sesampainya di Pesanggaran mereka dimasukkan dalam penjara dan dipaksa untuk mengaku dan menunjukkan dimana prajurit TNI yang lainnya.
Sebagian besar gerilyawan kita yang tertangkap itu tutup mulut sehingga banyak yang ditembak mati.
Sesudah K.H.R. Abbas mendengar laporan tentang hal itu, maka beliau mengutus muridnya (santrinya) untuk mengantarkan
Dan pernah pula Pondok Pesantren AL-AZHAR Tugung sebagai ajang pertempuran diluar pinggiran Pondok Pesantren dan banyak tank-tank belanda yang masuk sungai dipinggiran Pondok Pesantren AL-AZHAR Tugung, namun Belanda tidak bias masuk kedalam Pondok Pesantren tersebut. Entah tidak tahu karena apa…??
Juga pernah Pondok Pesantren AL-AZHAR Tugung di bom dari udara oleh Belanda tetapi jatuh didekatnya kira-kira
Dalam rangka ikut menumpas Kontra Revolusi G.30.S/PKI Pondok Pesantren AL-AZHAR Tugung merupakan pusat kegiatan ABRI dan Rakyat.
KEMBALI KE >> SEJARAH SINGKAT AL-AZHAR